Entri Codex kembali ada di Assassin's Creed: Mirage

Game Ubisoft yang akan datang, Assassin's Creed: Mirage, akan menampilkan 66 lokasi dalam game dengan entri kodeks yang terperinci, memungkinkan pemain untuk mempelajari kekayaan sejarah Bagdad abad kesembilan dan membenamkan diri dalam budaya Islam.

Mirip dengan judul sebelumnya dalam seri ini,Pengakuan Iman Pembunuh: Fatamorganaakan melanjutkan tradisi memadukan tindakan dengan nilai pendidikan. Game ini akan menawarkan pemain kesempatan untuk menjelajahi latar belakang sejarah Bagdad, memungkinkan mereka mendapatkan wawasan tentang sejarah kota yang menawan.

Dalam Assassin's Creed: Mirage, pemain akan mengungkap konteks historis lingkungan game melalui sebuahKodeks yang luas. Kumpulan entri ensiklopedis yang komprehensif ini akan disusun dalam berbagai topik, termasukseni dan sains, agama dan kehidupan sehari-hari, ekonomi, sistem hukum, dan banyak lagi.Melalui entri-entri ini, pemain akan mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang kekayaan Bagdad abad kesembilan dan beragam aspeknya.

Setiap motif akan dilengkapi dengan deskripsi tekstual singkat dan foto yang menyertainya. Membuka kunci motif ini melibatkan mengunjungi salah satu66 lokasi dalam game, di mana pemain akan menemukan adat istiadat dan objek yang dapat dieksplorasi lebih lanjut di Codex. Pendekatan interaktif ini memungkinkan pemain untuk memperdalam pemahaman mereka tentang budaya yang digambarkan dengan menggali informasi tambahan yang disediakan dalam Codex permainan yang luas.

Ubisoftbangga atas kolaborasinya dengan institusi terkemuka untuk aspek permainan ini. Mitra penting antara lain adalah museum eksklusif, The David Collection di Kopenhagen, Museum Seni, Budaya, dan Desain Islam Shangri La, dan IMA Institut du monde arabe. Kolaborasi ini memastikan bahwa Assassin's Creed Mirage menawarkan penggambaran elemen sejarah dan budaya yang dicakupnya secara otentik dan diteliti dengan cermat.

UbisoftSetiap entri Codex di Assassin's Creed: Mirage akan memiliki deskripsi tekstual dan gambar

Sejarawan Ubisoft, Dr. Raphael Weyland, mengungkapkan premis ambisius awal Assassin's Creed Mirage: untuk memberikan pemain pemahaman yang lebih dalam tentang Bagdad abad kesembilan, sebuah dunia yang jarang dijelajahi dalam budaya populer. Dengan kebebasan memilih topik dan motif yang akan dibahas, tim pengembangan menerima tantangan ini tanpa ragu-ragu. Weyland dengan bangga menekankan bahwa isu-isu sensitif seperti harem, peran kasim, dan perbudakan tidak dihindari melainkan dibahas dalam permainan, sehingga memastikan gambaran konteks sejarah yang komprehensif.

JANGAN LEWATKAN!