League of Legends: Cara kerja MMR dan Matchmaking

Memahami cara kerja sistem MMR dapat bermanfaat bagi pemain yang ingin meningkatkan performa dan naik peringkat di antrian solo. Berikut adalah panduan tentang bagaimana sebenarnya sistem ini bekerja.

Ini sangat penting bagi para pemainLiga Legendauntuk memahami cara kerja sistem matchmaking, apakah mereka pemain baru atau pemain berpengalaman. Pengetahuan ini dapat digunakan untuk keuntungan mereka dan membantu mereka dengan cepat naik peringkat di antrian solo.

kerusuhansistem matchmaking terdiri dari dua elemen, League Points (LP) dan sistem MMR (Match Making Rating). Kedua sistem ini bekerja sama untuk menentukan peringkat pemain dalam permainan peringkatnya.

Poin Liga, atau LP, adalah poin yang diperoleh atau dihilangkan pemain berdasarkan performa mereka di game berperingkat. Memenangkan apermainan peringkatakan menghasilkan peningkatan LP, sedangkan kehilangan akan menghasilkan penurunan. Ketika seorang pemain mengumpulkan 100 LP, mereka akan naik satu divisi, dan jika LP mereka turun di bawah 0, mereka akan turun satu divisi. Naik beberapa divisi memungkinkan pemain untuk naik peringkat, misalnya dari Silver ke Gold.

Penjelasan MMR

Menurut Riot, sistem MMR memiliki rentang yang disebut Variance, yang menentukan tingkat performa yang dapat dicapai seorang pemain. Jika Varians dua pemain tumpang tindih, mereka dapat dicocokkan bersama dalam sebuah permainan. Artinya, pemain dengan lebih dari 40 permainan dan pemain yang baru saja menyelesaikan permainan penempatannya dapat dipasangkan jika Variansnya tumpang tindih.

Riot telah mengonfirmasi bahwa mereka tidak menggunakan Engagement Optimized Matchmaking (EOMM) dalam proses matchmaking mereka. Sebaliknya, mereka hanya mengandalkan sistem MMR. Di musim sebelumnya, Riot menggunakan peringkat yang terlihat dan MMR untuk menjodohkan pemain. Namun mulai season 13, mereka beralih menggunakan sistem MMR saja untuk tujuan matchmaking.

MMR adalah peringkat tak kasat mata yang mewakili tingkat keahlian pemain dalam permainan. Setiap pemain di League of Legends memiliki nilai MMR masing-masing yang digunakan untuk menentukan siapa yang akan mereka lawan di game rank, ARAM, atau normal.

Sistem MMR inilah yang pada akhirnya menentukan pemain mana yang akan dicocokkan satu sama lain, berdasarkan tingkat keahlian mereka. Ini adalah faktor kunci dalam menentukan kinerja seorang pemain dan digunakan untuk menciptakan pertandingan yang seimbang dan adil bagi semua pemain. MMR adalah aspek penting dari sistem perjodohan, karena memungkinkan pemain bersaing dengan pemain lain dengan tingkat keahlian serupa.


JANGAN LEWATKAN:


Kami adalah Pembuat Mitos